Si Atsa, Maskot PBAK FDIK 2024 Yang Menjadi Simbol Harapan Bagi Mahasiswa FDIK

Hits: 110

Banjarbaru — Minggu, 25 Agustus 2024, Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (PBAK FDIK) tahun 2024 baru saja selesai digelar selama 2 hari lamanya di kampus 2 UIN Antasari Banjarmasin pada pukul 17.30 sore, tepatnya di lantai 2 gedung Fakultas Tarbiyah & Keguruan, dengan mengusung tema “Sinergi Akademis: Merajut Kesadaran Intelektual dan Moral Kemahasiswaan, Menuju Mahasiswa/i yang Berperadaban”.

Acara ini diresmikan secara simbolik pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024 lalu dengan gong yang dipukul sebanyak 3 kali disertai parade ormawa (organisasi mahasiswa) yang membawa benderanya masing-masing, dan diiringi penampilan seni beladiri kuntau sebelum para peserta memasuki gedung. Tidak lupa pula, sejumlah dosen FDIK yang turut berhadir seperti Dr. H. M. Abduh Amrie, MA selaku Dekan FDIK, Dr. H. Hamidi Ilhami, M.Ag selaku Wakil Dekan 3 FDIK, dan Surya Eka Priyatna, M.Cs selaku Kaprodi KPI.

Tentunya, acara yang digadang-gadang di setiap tahunnya ini juga melibatkan sekitar 198 orang mahasiswa baru sebagai peserta yang terbagi menjadi 10 kelompok, dengan 2 orang ‘Kakak Pembimbing’ (Liaison Officer) di setiap kelompoknya. Masing-masing kelompok terdiri dari berbagai prodi seperti Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berjumlah 57 orang, prodi Manajemen Dakwah yang berjumlah 53 orang, Bimbingan dan Penyuluhan Islam yang berjumlah 33 orang, & Teknologi Informasi yang berjumlah 55 orang.

Melalui perencanaan yang matang sejak bulan Juli lalu, para panitia menyiapkan agenda tahunan ini dimulai dari perekrutan volunteer panitia, pendaftaran peserta yang dibuka dalam 2 tahap, pembekalan para kakak pembimbing, technical meeting, hingga hari dilaksanakannya acara.

Menariknya lagi, PBAK FDIK 2024 ini memiliki maskot seekor burung hantu bernama “ATSA” yang menjadi ikon di berbagai elemen media seperti pamflet, kartu identitas, twibbon, sampai stiker WhatsApp.

Alasan kenapa burung hantu yang dijadikan maskot karena burung hantu merupakan hewan cerdas yang menjadi simbol pengetahuan & kebijaksanaan, hal ini selaras dengan tujuan diadakannya PBAK FDIK 2024, yakni menciptakan kemajuan dalam intelektual dan moral mahasiswa FDIK.

Nama “ATSA” yang dibubuhkan pada maskot tersebut juga merupakan akronim dari ATma SAtya yang berarti “Jiwa Kebenaran”, yang menggabungkan prinsip intelektual, sosial, dan moral. Filosofi ini menekankan integritas dalam pencarian pengetahuan pada diri mahasiswa FDIK agar menumbuhkan jiwa sosial dan rasa bertanggung jawab dalam semua tindakan. Sehingga ATma SAtya (ATSA) dapat menjadi inspirasi untuk hidup dengan prinsip kebenaran dan kebijaksanaan dalam kehidupan.

Ketua Organizing Comittee panitia PBAK FDIK 2024, Muhammad Luthfiannur Hafi, mengaku dirinya sangat teramat bersyukur karena acara yang spektakuler itu bisa berjalan lancar meski harus melalui berbagai dinamika & lika-liku di dalamnya. Mahasiswa prodi Manajemen Dakwah angkatan 2022 itu pun berpesan kepada sejumlah panitia PBAK FDIK 2024 agar jangan pernah puas dengan hasil yang digapai, melainkan tetap harus merefleksikan diri & membenahi serta mengoreksi segala hal yang belum maksimal. “Good job team,” pujinya.

Anggota DEMA FDIK tersebut tentu juga berterima kasih kepada para peserta yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan & memeriahkan acara itu, “tanpa kalian para peserta, segala macam konsep dan eksekusi yang sudah kami matangkan tidak akan bisa terjalankan, Terimakasih Atsa Muda,” tuturnya saat diwawancarai.

Salah seorang peserta PBAK FDIK 2024, Musthafa Fadhli Syarif, juga mengungkapkan perasaan senangnya karena mendapat teman-teman & pengalaman baru yang menyenangkan, serta para senior yang tidak kalah asyik.

“Pesan ulun untuk panitia, secapek apapun, sesibuk apapun, seribet apapun, ingatlah. Ubah kata lelah menjadi lillah, karena semua itu pasti ada hikmah,” ungkap mahasiswa prodi TI angkatan 2024 itu.

 

 

Sumber foto: Istimewa
Reporter: Muhammad Hilman
Editor: Muhammad Hilman