Komunitas Peneliti Muda KPI Tembus Konferensi Internasional: Kolaborasi Komunikasi Islam dan Teknologi Digital

Views: 69

Banjarbaru – Komunitas Peneliti Muda (KPM) Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Antasari Banjarmasin kembali menorehkan kiprah akademik di tingkat internasional. Dua kelompok mahasiswa KPI terpilih mengikuti 3rd International Conference on Islamic Education and Instruction (ICIEI) 2025 yang diselenggarakan oleh UIN Raden Mas Said Surakarta, Jawa Tengah, secara daring (online).

 

 

Konferensi internasional yang mengusung tema “Innovation and Transformation in Islamic Education for Global Civilization” ini mempertemukan mahasiswa, peneliti, dan akademisi dari berbagai daerah di Indonesia serta beberapa negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Pakistan untuk membahas inovasi pendidikan Islam di tengah kemajuan teknologi modern.

Dua kelompok mahasiswa KPI UIN Antasari berpartisipasi dalam kategori lomba karya ilmiah dan presentasi media edukatif Islam, dengan mengangkat topik seputar dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap dinamika pendidikan Islam.

 

 

Kelompok pertama mengangkat judul “Disrupsi Ikatan Murid dan Guru karena Hadirnya AI: Strategi Navigasi Pendidikan Islam Berbasis Komunikasi untuk Keberlanjutan”, yang digarap oleh Noorzhafirah, Yanti, Nur Hidayatul Azkia, dan Ayyodhia Azzahra. Karya ini menyoroti dampak kehadiran AI terhadap hubungan emosional dan spiritual antara guru dan murid, serta strategi komunikasi Islam untuk menjaga kesinambungan nilai-nilai pendidikan.

Sementara itu, kelompok kedua menampilkan karya berjudul “AI dan Krisis Otoritas Guru: Perspektif Komunikasi Pendidikan Islam dalam Mewujudkan Keberlanjutan Pembelajaran”, oleh Alya Nur Rizqi, Nurush Noveria Wardani, dan Muhammad Sidiqi. Karya tersebut mengulas tantangan otoritas guru di era digital serta peran komunikasi Islami dalam menjaga keseimbangan antara teknologi dan nilai-nilai moral pendidikan.

Perwakilan dari kelompok pertama, Noorzhafirah, menyampaikan rasa syukurnya dapat mengikuti kegiatan internasional tersebut.“Mengikuti konferensi ini memberikan pengalaman berharga dan menambah wawasan saya tentang inovasi pendidikan Islam di era digital. Kegiatan ini sangat inspiratif dan memotivasi untuk terus aktif dalam dunia riset,” ujarnya.

 

 

Sementara itu, Alya Nur Rizqi dari kelompok kedua juga membagikan pengalamannya setelah mengikuti kegiatan secara daring.“Sebagai awal mengikuti conference secara online, banyak hal yang saya dapat. Conference ini membuka wawasan saya tentang penelitian dalam dunia akademik Islam. Semoga ini menjadi langkah awal untuk terus berkembang bagi peneliti muda maupun mahasiswa/i KPI,” tutur Alya.

Meskipun hasil lomba belum diumumkan, keikutsertaan dua kelompok mahasiswa FDIK UIN Antasari ini menjadi bukti semangat dan dedikasi mereka dalam mengembangkan keilmuan serta mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan kemajuan teknologi.

Menanggapi hal tersebut, Surya Eka Priyatna, M.Cs., selaku Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Antasari Banjarmasin, menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya terhadap mahasiswa.“Alhamdulillah, saya sangat bangga. Ini bukti bahwa mahasiswa kita tak hanya berkembang di kelas, tapi juga mampu bersaing di tingkat global. Kami memberi dukungan penuh dari sisi akademik hingga mental. Lewat ajang ini, mereka belajar riset, kerja tim, manajemen waktu, dan cara menyampaikan ide, soft skill berharga untuk masa depan,” ujarnya.

 

 

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIK UIN Antasari berharap capaian ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk aktif berpartisipasi dalam forum ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional, serta terus menumbuhkan semangat riset dan inovasi di bidang komunikasi pendidikan Islam.

_______________________________________

Nur Hidayatul Azkia